Wednesday, 1 September 2010

Western Food

Seberapa banyak dari kita yang suka dengan Western Food? Dan seberapa banyak yang kurang menyukainya? Saya adalah salah satu penggemar makanan barat. Sebetulnya, saya adalah golongan orang yang suka memilih makanan (picky). Awalnya saya kurang menyukai makanan barat. Karena pada waktu itu bagi saya rasanya aneh. Namun, saat saya tau cara mengolah dan memasaknya, maka saya mulai menyukai makanan barat, bahkan "mengotak-ngatik" hingga cocok di lidahku. I can do it, also you can do it.


Bahan-bahannya mungkin tergolong mahal, namun di indonesia tidak kekurangan bahan pangan. Kita dapat menggantinya jika ada bahan penggantinya. Contohnya, daging sapi. Daging sapi kualitas import patut kita akui, namun jika kita dapat mengubah cara pengolahannya, maka daging sapi lokalpun dapat kita "sulap" menjadi daging sapi import kualitas dua.


Pada dasarnya, makanan barat itu lebih mudah pengolahannya dari masakan Indonesia. Di samping penggunaan bumbu yang lebih sedikit, proses pemasakannya relatif mudah dan cepat. Kebanyakan masakan Indonesia lebih terasa bumbu-bumbunya daripada bahan utamanya, walau nutrisi pada bahan utama tersebut sudah banyak terbuang dari proses pemasakan yang cukup lama. Contohnya, Rendang. Rasa dari daging sapi itu sendiri sudah tertutup oleh bumbu rendang yang begitu kuat, dan dapat dikatakan, nutrisi yang seharusnya terkandung dalam daging sapi pada rendang telah banyak terbuang.


Melalu blog ini, saya ingin berbagi pengalaman kepada pembaca,  yang tentunya artikel yang saya posting telah diuji langsung maupun sesuai dengan pengalaman saya. Saya seorang mahasiswa di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung bidang study Management Tata Boga. Dan sebelum menjadi mahasiswa, saya pernah bekerja di Glasgow, United Kingdom selama 2 tahun. Jadi, pengalaman dan apa yang sedang saya pelajari saat ini dapat dijadikan referensi.


So, Lets try to cook Western Food with your own taste.....

No comments:

Post a Comment